“Inilah
Saya
Bagi Keluarga dan Kontribusi yang Telah, Sedang,Serta Akan Saya Berikan Untuk
Indonesia”
Essay Beasiswa Bazma Pertamina
Nama
saya Ondi Frans Butarbutar, saya lahir di Perdagangan pada tanggal
19-September-1999. Saya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saya
sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Teknik
Elektro.
Sebagai
seorang Anak, saya selalu berupaya untuk membantu orangtua saya. Selama saya
bisa membantu saya pasti akan lakukan. Bapak saya bekerja sebagai seorang
petani, hampir setiap pulang sekolah saya mengantar bekal yang dititipkan Ibu
lalu membantu Bapak di ladang mulai dari mencangkul tanah, menyemprot, dan
memupuk tanaman. Terkadang saya menemani Bapak berkeliling melihat Singkong di
ladang. Bapak sering berbagi pengalamannya tentang perjuangan hidup sebagai
seorang yatim piatu, tentang roda kehidupannya, Bapak juga selalu memberi saya
nasihat yang diharapkanya pernah dikatakan oleh Kakek kepadanya.
Di
rumah saya selalu membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun tidak saya
lakukan dengan benar. Saya suka membantu Ibu menyapu rumah walaupun akan disapu
ulang karena sapuan saya kurang bersih, saya suka membantu Ibu mencuci pakaian
dan saya selalu diberi pakai kecil seperti kauskaki dan kauskutang karena lebih
gampang dicuci, dan saya selalu membantu Ibu memasak hampir disetiap kali Ibu
memasak, saya selalu disuruh mencuci sayur ataupun menumbuk cabai. Setiap malam
jika tidak ada PR Ibu mengajari saya bermain Organ. Ibu bekerja sebagai guru
mata pelajaran agama Katolik dan mata pelajaran kesenian di SMPN1 Bandar. Ibu
sering bercerita tentang sejarah agama Katolik di waktu kosong. Ibu juga selalu
mengajarkan saya untuk menerapkan hukum cinta kasih yang diajarkan Tuhan Yesus kepada
murid-Nya.
Saya
memiliki dua orang Kakak dan seorang Adik. Setiap pagi kita sarapan bersama di
teras rumah sambil menunggu Bapak mengantar ke sekolah. Kakak pertama saya memanjakan
saya. Umur kita berbeda empat tahun, saya selalu diberi apapun yang saya minta.
Kakak saya yang kedua, umur kita berbeda tiga tahun dan dia bebeda dengan Kakak
saya yang pertama karena dia tegas dan tidak selalu memberi apa yang saya
minta. Kita sekolah di tempat yang sama sewaktu mereka masih SD, setiap pagi
kita selalu bertukar jajanan setiap Bapak memberi kita jajanan. Kedua Kakak
saya dirantaukan orangtua saya setelah lulus SD dan demikian pula saya. Usia
saya dan Adik saya berbeda lima tahun. Adik saya selalu mengikuti yang saya
lakukan. Kita selalu bermain bersama sewaktu kecil dan sekarang kita selalu
bercerita tentang apa yang kita alami jika saya pulang ke rumah atau disaat
kita bertelepon.
Saya besar di lingkungan majemuk, yang terdiri
dari banyak suku, agama, dan ras yang berbeda-beda. Dari lingkungan tersebut
saya belajar menjadi seseorang yang benar-benar Indonesia, seseorang yang paham
arti Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai seorang pelajar bukanlah suatu alasan untuk
tidak dapat memberikan kontribusi untuk negara, sebaliknya seorang pelajar
dapat memberikan kontribusi yang besar dengan cara yang kecil. Sebagai seorang
pelajar saya berkontribusi dengan cara saya sendiri, salah satunya yaitu dengan
menanam sikap cinta tanah air, mempelajari budaya saya, mengajak teman-teman
saya untuk mulai belajar budayanya sendiri, serta memberikan bagian dari diri
saya kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan dengan cara donor darah tiga
kali dalam setahun yang sudah saya mulai sejak masuk SMP.
Selain
hal tersebut, sekarang saya memberikan kontribusi untuk Indonesia dengan cara aktif
berorganisasi di dalam kampus, dan juga aktif berkontribusi membantu masyarakat
melalui komunitas yang ada di Gereja. Saya pernah menggalang dana untuk
anak-anak yang menderita sakit dan kekurangan biaya untuk berobat, caranya
adalah dengan melakukan lelang barang-barang hasil buatan tangan ataupun milik
pribadi yang dinilai memiliki harga lelang. Disamping itu, di setiap tas saya
terdapat kantong plastik yang saya gunakan untuk memungut sampah yang saya
lihat, mengumpulkannya di dalam plastik di tas saya dan membuangnya ke tempat
sampah. Saya juga ikut dalam penggolongan dana untuk saudara kita yang terkena
musibah akibat erupsi Gunung Anak Kratau belakangan ini dengan cara mengamen
dan menjual baju-baju yang masih layak pakai.
Kontribusi
terdekat yang akan saya lakukan untuk Indonesia adalah menjadi relawan
pengabdian kepada masyarakat di daerah 3T agar saudara kita di sana tahu bahwa
ada yang peduli terhadap mereka, dan setelah lulus dari bangku perkuliahan saya
juga ingin mendirikan yayasan pendidikan untuk mendukung Indonesia dari sektor
pendidikan. Sampai saat ini berkontribusi dalam segi kemanusiaan dan kebudayaan
adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan untuk negara saya.
Demikian
Essay dengan yang saya buat sebagai
syarat beasiswa Bazma Pertamina,Terimakasih.