Kamis, 07 Februari 2019


Inilah Saya Bagi Keluarga dan Kontribusi yang Telah, Sedang,Serta Akan Saya Berikan Untuk Indonesia”

Essay Beasiswa Bazma Pertamina

Nama saya Ondi Frans Butarbutar, saya lahir di Perdagangan pada tanggal 19-September-1999. Saya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia jurusan Teknik Elektro.
Sebagai seorang Anak, saya selalu berupaya untuk membantu orangtua saya. Selama saya bisa membantu saya pasti akan lakukan. Bapak saya bekerja sebagai seorang petani, hampir setiap pulang sekolah saya mengantar bekal yang dititipkan Ibu lalu membantu Bapak di ladang mulai dari mencangkul tanah, menyemprot, dan memupuk tanaman. Terkadang saya menemani Bapak berkeliling melihat Singkong di ladang. Bapak sering berbagi pengalamannya tentang perjuangan hidup sebagai seorang yatim piatu, tentang roda kehidupannya, Bapak juga selalu memberi saya nasihat yang diharapkanya pernah dikatakan oleh Kakek kepadanya.
Di rumah saya selalu membantu Ibu mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun tidak saya lakukan dengan benar. Saya suka membantu Ibu menyapu rumah walaupun akan disapu ulang karena sapuan saya kurang bersih, saya suka membantu Ibu mencuci pakaian dan saya selalu diberi pakai kecil seperti kauskaki dan kauskutang karena lebih gampang dicuci, dan saya selalu membantu Ibu memasak hampir disetiap kali Ibu memasak, saya selalu disuruh mencuci sayur ataupun menumbuk cabai. Setiap malam jika tidak ada PR Ibu mengajari saya bermain Organ. Ibu bekerja sebagai guru mata pelajaran agama Katolik dan mata pelajaran kesenian di SMPN1 Bandar. Ibu sering bercerita tentang sejarah agama Katolik di waktu kosong. Ibu juga selalu mengajarkan saya untuk menerapkan hukum cinta kasih yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya.
Saya memiliki dua orang Kakak dan seorang Adik. Setiap pagi kita sarapan bersama di teras rumah sambil menunggu Bapak mengantar ke sekolah. Kakak pertama saya memanjakan saya. Umur kita berbeda empat tahun, saya selalu diberi apapun yang saya minta. Kakak saya yang kedua, umur kita berbeda tiga tahun dan dia bebeda dengan Kakak saya yang pertama karena dia tegas dan tidak selalu memberi apa yang saya minta. Kita sekolah di tempat yang sama sewaktu mereka masih SD, setiap pagi kita selalu bertukar jajanan setiap Bapak memberi kita jajanan. Kedua Kakak saya dirantaukan orangtua saya setelah lulus SD dan demikian pula saya. Usia saya dan Adik saya berbeda lima tahun. Adik saya selalu mengikuti yang saya lakukan. Kita selalu bermain bersama sewaktu kecil dan sekarang kita selalu bercerita tentang apa yang kita alami jika saya pulang ke rumah atau disaat kita bertelepon.
 Saya besar di lingkungan majemuk, yang terdiri dari banyak suku, agama, dan ras yang berbeda-beda. Dari lingkungan tersebut saya belajar menjadi seseorang yang benar-benar Indonesia, seseorang yang paham arti Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai seorang pelajar bukanlah suatu alasan untuk tidak dapat memberikan kontribusi untuk negara, sebaliknya seorang pelajar dapat memberikan kontribusi yang besar dengan cara yang kecil. Sebagai seorang pelajar saya berkontribusi dengan cara saya sendiri, salah satunya yaitu dengan menanam sikap cinta tanah air, mempelajari budaya saya, mengajak teman-teman saya untuk mulai belajar budayanya sendiri, serta memberikan bagian dari diri saya kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan dengan cara donor darah tiga kali dalam setahun yang sudah saya mulai sejak masuk SMP.
Selain hal tersebut, sekarang saya memberikan kontribusi untuk Indonesia dengan cara aktif berorganisasi di dalam kampus, dan juga aktif berkontribusi membantu masyarakat melalui komunitas yang ada di Gereja. Saya pernah menggalang dana untuk anak-anak yang menderita sakit dan kekurangan biaya untuk berobat, caranya adalah dengan melakukan lelang barang-barang hasil buatan tangan ataupun milik pribadi yang dinilai memiliki harga lelang. Disamping itu, di setiap tas saya terdapat kantong plastik yang saya gunakan untuk memungut sampah yang saya lihat, mengumpulkannya di dalam plastik di tas saya dan membuangnya ke tempat sampah. Saya juga ikut dalam penggolongan dana untuk saudara kita yang terkena musibah akibat erupsi Gunung Anak Kratau belakangan ini dengan cara mengamen dan menjual baju-baju yang masih layak pakai.
Kontribusi terdekat yang akan saya lakukan untuk Indonesia adalah menjadi relawan pengabdian kepada masyarakat di daerah 3T agar saudara kita di sana tahu bahwa ada yang peduli terhadap mereka, dan setelah lulus dari bangku perkuliahan saya juga ingin mendirikan yayasan pendidikan untuk mendukung Indonesia dari sektor pendidikan. Sampai saat ini berkontribusi dalam segi kemanusiaan dan kebudayaan adalah hal terbaik yang bisa saya lakukan untuk negara saya.
Demikian Essay dengan yang saya buat sebagai syarat beasiswa Bazma Pertamina,Terimakasih.